DUKREF.COM – Sebagai pasangan yang tak pernah lelah menjelajah, kami senantiasa mencari keindahan tersembunyi di berbagai penjuru Indonesia. Dalam perjalanan sebelumnya, eksplorasi kami melintasi kota Balikpapan berakhir di Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur, meninggalkan jejak kisah dan pengalaman yang penuh warna.
Saat tiba di Samarinda, kami merasa sangat terbantu oleh tim Urine Auto Garage, yang berperan besar dalam meningkatkan performa kendaraan kesayangan kami, Bambang. Dengan pemasangan shockbreaker berbasis gas, Bambang kini semakin siap menemani petualangan yang penuh tantangan dan tak terduga.
Sambil menunggu proses perawatan mobil rampung, kami memutuskan untuk mengunjungi salah satu destinasi paling memukau di Kalimantan Timur: Pulau Maratua.
Pulau ini, bersama dengan Pulau Derawan, sering dianggap sebagai surga tropis yang eksklusif, sehingga banyak orang ragu datang karena beranggapan biaya perjalanan ke sana cukup mahal, bahkan sebanding dengan Labuan Bajo. Namun, informasi yang kami peroleh mengungkap bahwa tiket pesawat menuju Maratua hanya sekitar 350 ribu rupiah sangat terjangkau dibandingkan stereotip yang berkembang.
Berangkat Menuju Pulau Maratua
Kami memulai perjalanan dari Bandara Internasional APT Pranoto di Samarinda dengan membeli tiket pesawat Susi Air secara langsung di loket. Strategi ini kami pilih karena Susi Air diketahui lebih memprioritaskan pembeli offline dibandingkan pemesanan online. Meski hanya beberapa penumpang terdaftar untuk penerbangan tersebut, Susi Air tetap menjalankan jadwal penerbangannya, sesuatu yang jarang ditemui di layanan lain.
Penerbangan menuju Maratua hanya memakan waktu sekitar satu jam dan menjadi pengalaman pertama kami menaiki pesawat berbadan kecil. Sepanjang perjalanan, pemandangan alam yang disuguhkan begitu luar biasa hamparan sawah, kawasan pemukiman, serta deretan hutan hijau mengingatkan kami pada pentingnya Kalimantan sebagai paru-paru dunia.
Menapaki Pulau Maratua
Begitu tiba di Pulau Maratua, kami langsung disambut oleh keindahan luar biasa: perairan biru jernih, pantai dengan pasir putih lembut, serta ekosistem bawah laut yang memukau.
Kami memilih menginap di Villa Ara Satu, penginapan mewah dengan fasilitas modern yang menghadirkan pengalaman menginap tak terlupakan. Setiap kamar di villa ini dilengkapi dengan teras pribadi yang menghadap langsung ke laut biru, memungkinkan kami menikmati tiap detiknya dalam suasana tenang dan damai.
Aktivitas Seru di Pulau Tropis
Villa Ara Satu tidak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga berbagai aktivitas menarik. Kami sempat mencoba memberi makan ikan di tepian laut, bersepeda menjelajahi pulau, serta memancing di dermaga. Salah satu momen favorit kami adalah memancing di Dermaga Wika. Meskipun langit sedikit mendung dan angin cukup kencang, pemandangan tetap memesona dan memberikan kesan damai.
Fasilitas di Pulau Maratua juga tidak kalah modern keberadaan tower sinyal memastikan konektivitas internet tetap terjaga bahkan di lokasi terpencil ini. Hal ini menjadi nilai tambah bagi para digital nomad yang ingin tetap produktif sambil menikmati liburan.
Menutup Perjalanan Hari Ini
Petualangan kami di Pulau Maratua tidak hanya menghadirkan pengalaman penuh keajaiban, tetapi juga menyegarkan diri kami dari rutinitas sehari-hari. Berdiri di tepi pantai menyaksikan matahari terbit dan tenggelam atau menikmati keindahan dunia bawah laut memberikan kesan mendalam yang sulit dilupakan.
Meskipun perjalanan hari ini berakhir, masih banyak sudut Pulau Maratua yang belum kami jelajahi. Kami mengundang Anda untuk mengikuti kisah berikutnya di episode selanjutnya dari perjalanan kami.
Jangan lupa untuk terus berbagi kebahagiaan karena sesungguhnya kebahagiaan bisa ditemukan dari hal sederhana seperti menikmati keindahan alam. Tetap semangat menjelajah!
Baca Juga : Menelusuri Pesona Puncak Botorono: Petualangan Tak Terlupakan di Lereng Gunung Sumbing
Leave a Reply