DUKREF.COM – Wisata petualangan belakangan ini menjadi favorit para traveler di Indonesia. Baik yang menyukai tantangan ekstrem maupun petualangan ringan di medan yang bersahabat, semuanya kini memiliki beragam pilihan.
Bagi mereka yang mendambakan adrenalin, aktivitas mendaki gunung mungkin jadi prioritas utama. Namun bila lebih tertarik dengan pengalaman ringan yang tetap menyenangkan, kegiatan hiking pendek, berkemah, atau wisata unik seperti glamping dan naik jeep bisa menjadi alternatif menarik.
Berikut rekomendasi 5 destinasi wisata petualangan di sekitar Semarang yang siap memberikan pengalaman seru dalam suasana alam yang memukau.
1. Wisata Jeep Telomoyo
Pengalaman naik jeep belakangan ini tengah populer di berbagai kota, termasuk di kawasan lereng Gunung Telomoyo. Lokasinya dapat dijangkau dalam waktu sekitar 1,5 jam perjalanan dari Semarang. Aktivitas ini cocok bagi semua kalangan, mulai dari anak muda hingga orang dewasa, bahkan para ibu pun dapat ikut serta.
Rute jeep di Telomoyo menampilkan jalur menanjak dengan jalan aspal berkelok yang berujung di puncak Gunung Telomoyo. Sepanjang perjalanan, panorama pegunungan yang eksotis menjadi suguhan utama. Tarifnya berkisar Rp 450 ribu untuk satu jeep yang bisa menampung empat penumpang sekaligus.
Selain perjalanan menuju puncak, ada juga paket yang menawarkan eksplorasi ke objek-objek wisata lain di sekitar Telomoyo. Anda bisa menyusuri hutan pinus, mengunjungi air terjun, atau menikmati pemandangan menenangkan di pedesaan sekitar.
2. Curug Lawe
Terletak di sebelah timur lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Curug Lawe dapat ditempuh sekitar 45 menit berkendara dari pusat Kota Semarang.
Curug Lawe banyak diminati oleh kaum muda karena medan perjalanannya yang cukup variatif dan menantang. Jalur menuju air terjun melintasi kebun cengkeh, saluran irigasi, sungai kecil, hingga hutan lebat dan jalur setapak yang memacu semangat para pendaki. Setelah perjalanan kurang lebih satu jam, panorama air terjun setinggi 40 meter menjadi hadiah yang memuaskan.
Uniknya, kawasan Curug Lawe dikelola oleh relawan setempat bersama para pengelola kebun cengkeh. Jalur menuju air terjun selalu terjaga kebersihannya dari sampah berkat dedikasi mereka.
Di lokasi ini juga terdapat Curug Benowo yang bisa dijangkau dengan mengambil jalur arah kiri dari percabangan menuju Curug Lawe. Keindahannya tak kalah menarik, meski bentuk aliran airnya lebih menyebar sebelum akhirnya mengalir deras ke bawah.
3. Berkemah di Mawar Camping Ground
Base Camp Mawar adalah lokasi perkemahan yang berada satu kawasan dengan destinasi wisata Umbul Sidomukti di Bandungan, Kabupaten Semarang. Dikelola oleh komunitas pemuda lokal bernama Sakpala, lokasi ini menawarkan dua area perkemahan.
Area pertama berada di dekat hutan pinus dan populer di kalangan pelajar maupun mahasiswa karena tiket masuknya sangat terjangkau, hanya Rp 10 ribu per orang. Namun untuk area ini, pengunjung perlu membawa perlengkapan kemah sendiri. Fasilitas pendukung cukup lengkap dengan adanya kamar mandi, toilet, mushola, hingga warung makan 24 jam.
Sementara itu, area kedua lebih luas dan cocok untuk keluarga atau wisatawan yang ingin pengalaman berkemah praktis. Lokasinya yang dekat lembah memungkinkan kendaraan diparkir langsung di samping tempat kemah—bahkan bisa menyerupai konsep “campervan”.
Wisatawan yang tidak membawa perlengkapan kemah dapat memilih paket khusus dengan fasilitas lengkap seperti tenda berisi matras tidur dan sleeping bag untuk menjaga kehangatan di malam hari pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Selain tenda, disediakan pula perlengkapan memasak seperti tungku, kayu bakar, galon air minum, hingga colokan listrik. Jika masih ingin lebih praktis lagi, Anda cukup menuju warung makan setempat atau restoran Pondok Kopi yang lokasinya tidak terlalu jauh.
Selama menginap di sini, pengunjung dapat menikmati ragam aktivitas seperti berjalan-jalan menikmati suasana hutan pinus hingga memasak dan bersantai di alam terbuka.
4.Kebun Teh Medini
Kebun Teh Medini terletak di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Namun, akses menuju ke sana lebih mudah melalui Kota Semarang karena jalan yang lebih lebar dan nyaman. Dari pusat Kota Semarang, perjalanan ke Kebun Teh Medini hanya memakan waktu sekitar satu jam. Rute yang dilalui melewati jalur Semarang Ngaliyan-Boja.
Setibanya di Terminal Cangkiran, arahkan kendaraan menuju kawasan wisata alam Gonoharjo. Kemudian, lanjutkan perjalanan hingga tiba di perkebunan teh Medini. Walaupun mobil bisa menjangkau lokasi ini, menggunakan sepeda motor terasa lebih praktis, terutama karena kondisi jalan yang agak sempit mendekati area kebun.
Perkebunan ini berada di lereng utara Gunung Ungaran dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Udara di sini segar alami, bahkan cenderung dingin, menciptakan suasana yang menenangkan.
Kebun Teh Medini memiliki luas lebih dari 300 hektare. Awalnya, kebun ini dikembangkan oleh perusahaan Hindia Belanda sebelum akhirnya dinasionalisasi dan dikelola oleh perusahaan dalam negeri.
Untuk memasuki area perkebunan, dikenakan tiket masuk yang sangat terjangkau, hanya Rp 10.000 per orang. Setelah memarkir kendaraan, pengunjung bebas mengeksplorasi hamparan kebun teh yang luas dan menarik.
Pemandangan di Kebun Teh Medini sangat memukau. Barisan tanaman teh tersusun rapi seperti karpet hijau yang membentang luas, dengan perbukitan menghiasi tepian kebun dan latar belakang Gunung Ungaran yang megah. Jika berkunjung saat pagi atau sore hari, kabut tebal sering tampak, menambah nuansa romantis dan memanjakan mata.
Perkebunan ini juga sering digunakan untuk aktivitas Tea Walk atau trekking santai menyusuri area kebun teh bersama keluarga maupun kelompok kantor. Jalur trekkingnya berupa naik turun yang tidak terlalu curam sehingga cocok untuk segala usia. Selain itu, terdapat jalur setapak yang mengarah ke sebuah air terjun, memberikan tambahan pengalaman seru bagi para pengunjung.
5. Mendaki Gunung Andong
Gunung Andong terletak di perbatasan antara Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, tepatnya di Kecamatan Ngablak, Magelang. Untuk mencapai basecamp pendakian, perjalanan dapat ditempuh sekitar 1,5 jam berkendara dari Kota Semarang atau hanya 30 menit dari Kota Salatiga.
Gunung ini memiliki ketinggian 1.726 meter di atas permukaan laut. Meski tidak terlalu tinggi, Gunung Andong cukup populer karena keindahan panoramanya yang memukau, ditambah rute pendakiannya yang menantang namun tetap bersahabat.
Gunung Andong sangat cocok bagi pendaki pemula maupun pencinta petualangan. Dari titik awal pendakian di Dusun Sawit, Desa Girirejo, Ngablak, Magelang, para pendaki hanya perlu menaklukkan jalur menanjak setinggi sekitar 450 meter.
Untuk mencapai puncaknya, dibutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga jam mendaki. Di sekitar area basecamp terdapat beberapa kedai kuliner yang dapat dimanfaatkan untuk makan, beristirahat, serta mempersiapkan rencana perjalanan.
Meskipun mendaki Gunung Andong tidak seberat mendaki gunung dengan ketinggian di atas 3.000 mdpl, tetap diperlukan persiapan yang matang. Pendaki disarankan menggunakan sepatu gunung, membawa bekal makanan dan minuman, jas hujan, obat-obatan darurat, jaket, dan perlengkapan lainnya. Bagi yang ingin bermalam, wajib membawa tenda dome dan alat masak.
Perjalanan pendakian dimulai dengan melewati ladang warga menuju gapura awal pendakian. Jalur kemudian berubah menjadi batas antara perkebunan dan hutan pinus yang mengarah ke Pos 1 dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Dari Pos 1 ke Pos 2, medan sedikit lebih menanjak melewati hutan pinus dan tepi lembah terbuka.
Setelah melewati Pos 2, jalur semakin berkelok dan menanjak dengan vegetasi hutan pinus yang mulai terbuka. Di tengah perjalanan, pendaki akan melewati sumber mata air yang sering membasahi trek.
Hanya butuh sekitar sepuluh menit dari pertigaan terakhir untuk mencapai salah satu puncak Gunung Andong, yaitu Puncak Jiwa. Puncak ini memiliki area datar yang biasanya menjadi lokasi favorit untuk berkemah bagi para pendaki yang bermalam.
Dari Puncak Jiwa ke Puncak Andong tidak terlalu jauh. Pemandangan dari puncaknya luar biasa; lembah luas dan dalam dihiasi kabut tebal yang bergerak melintasi jalur pendakian. Saat cuaca cerah, gunung-gunung lain di sekitar Gunung Andong bisa terlihat dengan jelas.
Salah satu rute favorit di Gunung Andong adalah jalur di antara dua bukit yang dikenal sebagai Jembatan Setan. Jalur ini berupa jalan setapak dengan jurang terbuka di sisi kanan dan kiri. Ketika kabut melintas, pendaki seperti melayang di tengah awan.
Dengan bentuk puncak yang menyerupai punuk sapi, Gunung Andong menawarkan pesona alam yang luar biasa dan tak terlupakan bagi siapa saja yang mendakinya.
Baca Juga : Wisata Petualangan Jadi Tren Dunia, Indonesia Berpeluang Menjadi Destinasi Unggulan












Leave a Reply