Petualang Indonesia

Dukref.com

Menelusuri Pesona Puncak Botorono: Pengalaman di Serambi Gunung Sumbing

DUKREF.COM – Terletak di lereng megah Gunung Sumbing, Puncak Botorono menjadi destinasi yang menyuguhkan panorama memukau bagi para pecinta alam dan petualang. Lokasinya hanya berjarak sekitar 30 menit berkendara dari desa Wonotirto dan Gapanari, yang sebelumnya sudah kami jelajahi.

Berada di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Puncak Botorono menawarkan keindahan alam sekaligus mengungkap sisi historis sebagai bagian dari eksplorasi desa-desa di kaki Gunung Sumbing. Dari ketinggian bukit kecil ini, pengunjung disuguhi pemandangan luar biasa berupa dua gunung kembar, yakni Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, yang berdiri gagah di depan mata.

Saat kunjungan kali ini, keindahan tempat tersebut tetap terasa meski kabut mulai turun menyelimuti pemandangan. Selain itu, hamparan kebun tembakau yang menjadi ciri khas daerah ini semakin menambah daya tariknya. Tembakau dari lereng Gunung Sumbing dikenal berkualitas tinggi, dengan harga yang bahkan bisa mencapai lebih dari satu juta rupiah per kilogram. Selain tembakau, saat musim berbeda lahan pertanian diisi berbagai komoditas sayuran, seperti bawang daun yang menjadi kebanggaan daerah barat dan selatan gunung.

Puncak Botorono juga menyimpan cerita sejarah yang menarik. Berdasarkan kisah dari masa Kerajaan Majapahit, tempat ini dahulu digunakan Mbah Brojo untuk meditasi dan melakukan ritual demi menghadapi masa sulit. Nama Botorono sendiri berasal dari kata “Boto,” yang berarti batu, dan “Rono,” merujuk pada tempat pencarian atau penemuan, sehingga mencerminkan fungsi historisnya yang unik.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari saat kabut belum terlalu tebal, memastikan pengunjung dapat menikmati keindahan panorama tanpa hambatan. Namun begitu, pesona alam kawasan ini tetap terlihat indah kapan pun Anda datang, terutama saat matahari terbenam dengan siluet gunung mulai samar di tengah kabut.

Setelah menjelajahi Puncak Botorono, kami melanjutkan perjalanan ke Wonosobo di barat daya Gunung Sumbing dan berniat untuk menyusuri desa-desa lainnya, termasuk Desa Banyu Mudal. Meski perjalanan menuju tempat-tempat ini tidak selalu mudah, keajaiban alam dan kekayaan budaya masyarakat setempat menjadi penyemangat tersendiri.

Puncak Botorono dan sekitarnya bukan sekadar destinasi wisata alam nan elok, tetapi juga memberikan pengalaman mendalam tentang tradisi lokal dan kehidupan masyarakat desa di lereng gunung. Eksplorasi seperti ini menghadirkan peluang untuk memahami lebih jauh harmoni antara manusia, budaya, dan alam.

Baca Juga : Memacu Adrenalin di Wisata Ayunan Ekstrem Enrekang

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *