DUKREF.COM – Bagi kamu yang gemar mendaki, pasti sudah akrab dengan sosok Fiersa Besari. Selain sebagai musisi dan penulis, Fiersa merupakan seorang pendaki berpengalaman yang namanya cukup dikenal di kalangan pendaki di Indonesia. Terbaru, pendaki asal Bandung ini berhasil menaklukkan Puncak Carstensz di Pegunungan Jayawijaya, yang merupakan gunung tertinggi di tanah air.
Namun, Puncak Carstensz bukanlah satu-satunya pencapaian Fiersa. Dalam proyeknya yang diberi nama Atap Negeri, ia berhasil menggapai 32 puncak gunung lainnya, termasuk beberapa yang memiliki jalur pendakian tersulit. Berikut adalah beberapa gunung yang pernah didaki oleh Fiersa Besari.
1. Gunung Semeru
Siapa yang tidak mengenal Gunung Semeru? Gunung ini terletak di Provinsi Jawa Timur dan merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 3.676 mdpl, menjadikannya salah satu dari Seven Summits Indonesia. Gunung ini memiliki dua jalur pendakian: Jalur Watu Rejeng dan Jalur Ranu Pane.
Bagi pendaki pemula, Jalur Watu Rejeng lebih direkomendasikan karena medannya yang lebih landai. Namun, jika kamu mencari akses yang lebih mudah, Ranu Pane adalah pilihan yang tepat. Pesona Gunung Semeru tak hanya terletak pada ketinggiannya; pemandangan selama pendakian juga sangat menakjubkan. Mulai dari Ranu Pane, Oro-Oro Ombo, Bukit Cinta, hingga Ranu Kumbolo yang terkenal sebagai surganya para pendaki.
2. Gunung Latimojong
Di Sulawesi Selatan terdapat Gunung Latimojong yang sangat unik. Namanya diambil dari suasana hutan selama pendakian yang dipenuhi lumut, menjadikannya sebagai kawasan hutan lumut terbesar di Asia Tenggara. Dengan ketinggian 3.478 mdpl, Latimojong juga termasuk dalam Seven Summits Indonesia. Terdapat tiga jalur yang bisa dipilih untuk mendaki, yaitu Karangan, Rantemelo, dan Sangalla. Untuk para pendaki pemula, jalur Karangan adalah pilihan terbaik karena medannya lebih bersahabat.
3. Gunung Binaiya
Bagi kamu penggemar Atap Negeri, pasti tidak asing lagi dengan Gunung Binaiya. Berlokasi di Pulau Seram, Maluku, gunung ini memiliki ketinggian 3.027 mdpl. Meskipun tidak setinggi Gunung Semeru, perjalanan menuju puncaknya bisa membutuhkan waktu 8 hingga 11 hari. Medan yang harus dilalui cukup berat, termasuk harus melewati sungai, jalan menanjak dikelilingi hutan belantara, serta tebing yang curam. Jalur pendakian yang seringkali tidak jelas membuatnya rawan untuk tersesat. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menggunakan jasa warga lokal sebagai porter.
4. Gunung Leuser
Jika kamu mengira pendakian Gunung Binaiya sudah sangat melelahkan, perjuangan untuk mencapai Puncak Gunung Leuser di Aceh pastinya jauh lebih menantang. Dengan ketinggian 3. 119 mdpl, medan yang harus dilalui juga sangat menguji fisik dan mental. Meskipun masuk dalam kategori gunung dengan ketinggian di bawah 3.500 mdpl, perjalanan menuju puncaknya tidak bisa dianggap sepele.
Fiersa Besari menjadi contoh inspiratif bagi para pendaki untuk terus melakukan eksplorasi dan menghadapi tantangan di alam. Jadi, siapkah kamu mengikuti jejaknya?
Dengan panjang jalur mencapai sekitar 185 kilometer, kebanyakan pendaki memerlukan waktu hingga 14 hari hanya untuk mencapai puncak. Jalur yang dilalui pun sangat bervariasi, sebagian besar terdiri dari hutan rimbun dan tebing-tebing curam.
Selain sebagai tujuan pendakian, Gunung Leuser juga merupakan habitat bagi berbagai satwa liar, menawarkan pemandangan dan suasana yang masih sangat alami. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak meninggalkan sampah agar area pendakian tetap bersih!
5. Gunung Puncak Jaya
Gunung Puncak Jaya bisa dibilang merupakan “raja” dari semua gunung di Indonesia. Terletak di Papua, gunung ini memiliki ketinggian 4.884 mdpl, menjadikannya gunung tertinggi di Indonesia. Tersedia dua jalur pendakian untuk mencapai puncaknya, yaitu Ilaga dan Singa.
Namun, terlepas dari jalur yang dipilih, mendaki Puncak Jaya, yang dikenal juga sebagai Carstensz Pyramid, bukanlah hal yang mudah. Pertama-tama, biaya untuk mendaki Gunung Puncak Jaya tergolong sangat mahal. Selain itu, jalur pendakian menuju puncaknya juga sangat menantang.
Untuk mencapai puncak, pendaki harus memanjat tebing batu yang curam, melewati jurang yang menganga dengan kedalaman ratusan meter hanya dengan bantuan tali, serta menghadapi suhu dingin dan badai yang cukup ekstrem. Jalur pendakian Puncak Jaya jelas bukan untuk para pemula. Namun, pemandangan yang ditawarkan oleh gunung ini sangat istimewa, salah satunya adalah salju abadi yang merupakan satu-satunya di Indonesia.
Mendaki gunung bukanlah aktivitas yang mudah. Semakin tinggi gunungnya, semakin menantang pula jalurnya. Hal ini terutama berlaku bagi pendakian gunung-gunung di atas, terutama Puncak Jaya. Selain persiapan fisik dan biaya, mental juga harus benar-benar siap saat menginjakkan kaki di sana!
Baca Juga : Ingin Mendaki Gunung Penanggungan? Pilih Jalur yang Pas untuk Anda!
Leave a Reply